Powered By Blogger

Rabu, 25 Juli 2012

Sering Ketiduran di Depan TV Bisa Memicu Depresi

TV yang tetap menyala ketika pemiliknya sudah ketiduran bisa meningkatkan risiko depresi. Bukan karena memikirkan tagihan listrik yang membengkak gara-gara TV menyala semalam suntuk, tetapi karena cahayanya memicu perubahan di otak.

Cahaya terang yang dipancarkan oleh layar TV memberikan efek yang sama seperti tidur dalam kondisi kamar terang benderang. Kondisi ini sering dikaitkan dengan risiko kanker payudara serta obesitas, namun masih jarang dikaitkan dengan kesehatan psikologis.

Penelitian terbaru di Ohio State University menunjukkan bahwa cahaya terang pada saat tidur bisa memicu gangguan mental khususnya depresi. Pasalnya, salah satu komponen jam biologis yang bekerja berdasarkan perbedaan gelap terang mengalami gangguan gara-gara cahaya terang saat tidur.

Cahaya terang saat tidur juga mempengaruhi otak, khususnya di bagian hipokampus, yang mengatur emosi. Selain itu, otak juga memproduksi lebih banyak senyawa Tumor Necrosis Factor (TNF) penyebab radang yang juga berkaitan dengan risiko depresi.

Temuan ini baru didasarkan pada hasil eksperimen pada hamster, yang dikondisikan untuk tidur dalam kondisi terang benderang karena kandangnya diberi lampu penerangan terus menerus. Dibandingkan hamster lain yang diberi kesempatan tidur di ruangan gelap, hamster uji lebih banyak yang stres.

Tanda-tanda stres yang teramati antara lain menjadi kurang aktif dibanding yang lain, serta kehilangan selera terhadap makanan atau minuman yang banyak mengandung gula. Pada manusia, ini mewakili hilangnya nafsu makan meski ada makanan enak.

"Hasil pengamatan pada hamster sangat konsisten dengan apa yang kita ketahui sebagai gejala depresi pada manusia," kata Tracy Bedrosian yang mempublikasikan temuan ini di jurnal Molecular Psychiatry seperti dikutip dari Huffingtonpost, Rabu (25/7/2012).

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar