Tidur kurang dari 5 jam atau lebih dari 9 jam per hari berisiko terkena
demensia atau penurunan fungsi otak yang salah satu cirinya adalah pikun
di hari tua. Tidur 6-8 jam dianggap sebagai kebutuhan ideal manusia.
Baru-baru
ini sebuah studi menemukan bahwa rutin tidur siang dan tidur di malam
hari terlalu lama bisa jadi merupakan gejala awal penyakit demensia atau
bahkan berkontribusi terhadap gangguan otak, terutama jika sudah
memasuki masa lansia.
"Hasil ini menunjukkan bahwa ngantuk yang
dirasakan sepanjang hari bisa jadi gejala awal penurunan kemampuan
kognitif," ujar Dr. Claudine Berr dari Institut National de la Sante et
de la Recherche Medical (Inserm) dalam Alzheimer's Association
International Conference di Vancouver.
Dalam studi lain yang juga
dipresentasikan di Vancouver, sekelompok peneliti dari Amerika
menemukan bahwa rutin tidur lebih dari 9 jam dalam semalam atau kurang
dari lima jam dapat dikaitkan dengan kemampuan mental yang lebih rendah.
Devore
dan koleganya juga menemukan bahwa partisipan yang tidur terlalu banyak
atau terlalu sedikit mengalami perubahan senyawa kimia di dalam otak
sehingga mengindikasikan gejala awal penyakit Alzheimer atau bentuk
paling umum dari demensia.
"Dari waktu ke waktu durasi tidur yang
ekstrem bisa saja berkontribusi terhadap penurunan kemampuan kognitif
dan gejala awal Alzheimer dan bukanlah semata gejala pasif dari
keduanya," lanjut Devore seperti dilansir dari telegraph, Sabtu (21/7/2012).
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar