Orang yang bermain video game action memiliki kemampuan mengambil keputusan 25 persen lebih cepat tanpa mengorbankan ketepatan keputusannya. Sebagian besar pemain game yang mahir dapat menentukan pilihan dan melakukan tindakan enam kali per detik, dan empat kali lebih cepat dibandingkan kebanyakan orang.
Pemain vido game dapat memusatkan perhatiannya pada 6 hal lebih secara sekaligus tanpa menjadi bingung, sedangkan orang biasa hanya bisa memusatkan perhatian pada 4 hal sekaligus. Keterampilan ini tidak hanya dalam keterampilan bermain game, tapi juga keterampilan di dunia nyata.
"Permainan kekerasan yang sering mengkhawatirkan para orang tua ternyata memiliki efek yang sangat menguntungkan pada otak. Permainan game ini memang tidak diduga dapat meningkatkan kemampuan otak," kata peneliti, Daphne Bavelier, profesor ilmu otak dan kognitif di University of Rochester seperti dilansir FoxNews, Jumat (9/3/2012).
Bavelier merekrut orang yang tidak pernah bermain video game dan melatihnya selama beberapa minggu untuk bermain game action video. Pada akhir pelatihan, peserta penelitian dipulangkan dan tidak diperbolehkan bermain video game lagi.
Para peserta kemudian diminta kembali ke laboratorium setiap beberapa bulan untuk diperiksa kemampuan penglihatannya. Bavelier menemukan bahwa kemampuan penglihatan peserta ini tetap meningkat, bahkan tanpa memainkan video game.
Jay Pratt, profesor psikologi di University of Toronto, mempelajari perbedaan antara pria dan wanita dalam kemampuannya untuk memanipulasi objek 3D secara mental. Keterampilan ini disebut kognisi spasial yang penting dalam matematika dan rekayasa. Biasanya, perempuan memiliki kemampuan spasial yang lebih buruk dibandingkan pria.
Sekitar 42 persen pemain komputer dan video game adalah wanita. Prof Pratt menemukan bahwa ketika perempuan yang sedikit bermain video game dilatih memainkan video game action, perbedaan gender tersebut hampir menghilang. Setelah 10 jam pelatihan, Pratt membawa peserta wanita kembali ke laboratorium dan memberinya tes kognisi spasial lagi.
"Kami menemukan bahwa kemampuan kognisi spasial perempuan meningkat secara substansial, dan hampir sama dengan nilai laki-laki," kata Prof Prat.
Namun, hasil penelitian Indiana University yang menggunakan scan otak MRI menunjukkan bahwa video game bertema kekerasan dapat mengubah fungsi otak pria muda hanya dalam waktu seminggu. Aktivitas antar daerah yang terkait dengan pengendalian emosi pada otak pria ini melemah. Penelitian lain juga menemukan hubungan antara kecanduan game dengan kelebihan berat badan dan kerentanan mengalami depresi.
"Video game bisa mengubah otak. Begitu juga belajar membaca, bermain piano atau menavigasi jalan, kesemuanya ditemukan dapat mengubah struktur otak. Kombinasi yang kuat dari konsentrasi dan lonjakan neurotransmiter seperti dopamin akan memperkuat sirkuit saraf seperti latihan membentuk otot," kata psikolog dari Universitas Wisconsin, C. Shawn Green.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar